MALUKU SATU DARAH

Senin, 31 Januari 2011

WISATA MALUKU TENGAH

 Gunung Binaiya

 
Gunung Binaiya merupakan gunung tertinggi se Provinsi Maluku. Gunung ini membentang di Pulau Seram dan masuk ke dalam lingkup Taman Nasional Manusela yang mempunyai luas 189.000 hektar.

Pada tahun 1972 Taman Nasional Manusela dibagi menjadi dua daerah yakni Wae Mual seluas 17.500 hektar yang meliputi hutan dataran rendah pada bagian utara. Flora yang hidup di area ini adalah bakau (Mangrove) dengan vegetasi sekitar rawa-rawa, hutan damar (Agathis Alba), meranti (Shorea sp). Pada perbukitan bagian tengah adalah daerah Wae Nua seluas 20.000 hektar.

Gunung ini mempunyai curah hujan rata-rata 2000 mm/tahun, dengan musim penghujan terjadi sepanjang bulan November hingga April.

Gunung Binaiya tergolong unik karena menjulang dari ketinggian 0 meter hingga 3055 meter di atas permukaan laut. Di bagian kaki gunung, banyak terdapat sungai yang membentang seluas 6-8 meter. Gunung Binaiya masuk ke dalam Kabupaten Maluku Tengah. Provinsi Maluku.  

Dari ibukota provinsi Maluku, Ambon, pendaki dapat menggunakan jasa angkutan bis menuju Pelabuhan Tulehu dengan biaya Rp. 10.000. Setiba di Tulehu, dilanjutkan menyeberang selat dengan menggunakan jasa speedboat menuju Pulau Seram, tepatnya singgah di Pelabuhan Wahai, dengan biaya Rp. 60.000. Dari Wahai perjalanan dilanjutkan menuju desa Kanikeh selama sekitar 6 jam. Kanikeh merupakan desa terakhir sebelum menuju puncak Gunung Binaiya.
Setiap pengunjung atau pendaki gunung tidak dikenakan biaya tiket masuk.

Gunung Binaiya terletak di wilayah pedalaman, sehingga fasilitas dan akomodasi untuk wisatawan nyaris tidak ada, kecuali hanya beberapa rumah adat penduduk yang disediakan untuk menginap para pendaki gunung yang bermalam. 
 

Wisata Pantai Nastepa


Pantai landai dan lebar ini dikenal sejak abad ketujuh belas, digunakan sebagai tempat berlibur para penjajah Belanda. Saat ini di setiap akhir pekan, Pantai Natsepa selalu ramai pengunjung, khususnya warga kota Ambon. Tujuan mereka ke Natsepa antara lain untuk berenang, naik perahu yang bisa disewa per-jam, atau sekadar melepas lelah dengan menikmati pemandangan alamnya. Ada juga yang datang untuk sekadar menikmati segarnya kelapa muda, makan pisang goreng, jagung rebus, wajik atau rujak khas Pantai Natsepa.

Pada hari-hari tertentu pemandangan sekitar pantai yang landai ini sangatlah indah, antara lain karena sekitar 12 meter dari bibir pantai Natsepa sering melintas kapal-kapal besar pengangkut kayu gelondongan dari Batu Gong, sebuah tempat pengolahan tripleks di pulau yang tampak di seberang Pantai Natsepa. Para wisatawan juga dapat mandi di pantai yang berombak rendah ini. Sehabis mandi, pengunjung bisa memborong ikan cakalang dan kepiting bakau yang banyak dijual nelayan di sekitar lokasi pantai.

Pantai Natsepa terletak di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon. Pantai ini terletak sekitar 18 km dari pusat Kota Ambon.
D. Akses Menuju Lokasi

Untuk menuju lokasi pantai dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dengan harga sekali jalan Rp. 5000. Pantai ini terletak di samping jalan besar, dengan waktu tempuh dari kota Ambon sekitar 30 menit, dengan jarak tempuh 24 km.

Tarif masuk ke lokasi wisata ini, untuk orang dewasa sebesar Rp. 1.000,- kendaraan roda dua Rp. 1.000,- dan kendaraan roda empat Rp. 2.000.

Objek Wisata ini menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dinikmati oleh para pengunjung antara lain beberapa shelter yang dapat digunakan sambil menikmati indahnya pantai dan pemandangan di Teluk Baguala. Terdapat juga penyewaan pelampung berupa ban dalam roda mobil dengan harga sekitar Rp 3.000 untuk yang berukuran kecil dan Rp 3.500 untuk yang berukuran besar.
 

Posting Terkait





Artikel Terkait:

Views

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ruta tar add k'?

Posting Komentar